Berikut ini adalah informasi tentang Biaya Kuliah S2 Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (Politeknik STTT Bandung) TA 2024/2025, Sebagai berikut :
Sejarah Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil
Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil pada mulanya bernama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) yang didirikan oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1922. TIB ini didirikan untuk membina industri tekstil dan menyiapkan tenaga ahli di bidang tekstil. Pada zaman penjajahan Jepang, lembaga ini diganti namanya menjadi Orimono Shinkensyo.
UPGRADE DIRI, GAJI, JABATAN, KARIR & MASA DEPAN
Selengkapnya Whatsapp Telegram
Pada tahun 1954, lembaga ini berkembang menjadi Sekolah Tinggi Textil (STT) yang pada masa itu hampir semua lulusan STT bekerja pada industri tekstil dan produk tekstil serta yang berkaitan, mendirikan industri tekstil sendiri atau bekerja sebagai pegawai negeri.
Keberadaan institusi pendidikan di bidang tekstil sendiri terus dikembangkan karena adanya perkembangan ilmu dan pengetahuan di bidang pertekstilan dan juga timbulnya permasalahan yang rumit di industri tekstil. Oleh karena itu pada tahun 1964 didirikanlah Perguruan Tinggi Ilmu Textil (PTIT).
Kemudian berdasarkan Keputusan Departemen Industri Tekstil dan Kerajinan, Institut Teknologi Tekstil didirikan pada tahun 1966 sebagai gabungan dari AKATEX, PTIT, Balai Besar Tekstil dan Pilot Pemintalan.
Selama tahun 1960an, lulusan dari ITT berperan sangat penting pada hampir semua industri tekstil, dimana industri tekstil di Indonesia berkembang dengan cepat dan dapat memenuhi kebutuhan tekstil dalam negeri. Bahkan pada tahun 1970an, Indonesia telah mengekspor komoditas tekstil ke beberapa negara di dunia.
ITT sebagai perguruan tinggi di bidang teknologi tekstil berkembang dengan baik menjadi perguruan tinggi yang mempunyai reputasi yang diakui secara internasional. Pada tahun 1970an, ITT dipilih oleh UNIDO untuk mengembangkan industri-industri tekstil di Indonesia dan TNO Belanda untuk membina industri-industri tekstil di Indonesia yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada saat itu juga ITT menjalin kerjasama dengan industri-industri tekstil di Indonesia, universitas di dalam dan luar negeri, perusahan pembuatan mesin dari Jepang dan Eropa dan lembaga internasional lainnya.
Sejak tahun 1981, ITT dibagi menjadi dua lembaga yaitu Balai Besar Tekstil dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil berdasarkan Keputusan Bersama yang dikeluarkan oleh Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 6 Juni 1981.
Sejak tahun 1980an, ekspor dari komoditas tekstil telah menghasilkan devisa yang nilainya signifikan bagi negara; dan lulusan STTT telah memberikan kontribusi yang besar dalam menghasilkan devisa ini. Sampai saat ini, STTT adalah satu-satunya perguruan tinggi di bidang tekstil milik pemerintah.
Visi dan Misi
Visi
Menjadi penyelenggara pendidikan vokasi industri yang excellence dan berdaya saing global di bidang tekstil dan produk tekstil pada tahun 2035
Misi
- Menyelenggaraan pendidikan dual system dengan STEM learning model berstandar global.
- Melaksanakan penelitian terapan pada sektor industri tekstil dan produk tekstil.
- Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam pengembangan industri.
- Mengembangkan kompetensi industri 4.0.
- Membangun dan mengembangkan kelembagaan Inkubator bisnis yang terintegrasi dengan stakeholder terkait.
- Mengembangkan skema dan uji kompetensi LSP.
- Mengembangkan kelas industri dan meningkatkan pendidikan sampai pada jenjang doktor terapan.
Jurusan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil
Program S2
- Rekayasa Tekstil dan Apparel
Rincian Biaya Kuliah S2 Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil TA 2024/2025
Biaya Program S2
- Biaya kuliah Rp. 12.000.000/semester
- Tanpa Uang Bangunan
- Tanpa Biaya Tambahan Biaya Praktikum